Kebanyakan orang yang sudah mengalami usia seperti kakek ini lebih banyak di rumah, bersantai atau menikmati hidup.
Tapi tidak begitu dengan apa yang dirasakan oleh seorang kakek yang biasa memakai topi dan handuk kecil di leher ini.
Kakek tersebut sudah berusia 80 tahun.
Di usia senja itu, dirinya masih aktif berjualan setiap hari.
Berbekal sebuah gerobak, kakek yang tak diketahui namanya ini setiap harinya memakirkan gerobaknya itu di Jalan Wanaherang, Gunung Putri, Bogor.
Lokasi tepatnya ada di Jalan Mercedes di depan PT Nito.
Seorang wanita dengan akun Vicky Virgianty di Facebook mengunggah 4 foto si kakek itu.
Fotonya gelap, menandakan hari sudah malam.
Kakek tersebut duduk di samping gerobaknya dengan berjualan serabi buatannya sendiri.
Harga serabinya pun cukup murah.
Sebuahnya Rp 2.000 saja.
Tapi yang bikin wanita ini sedih adalah, jualannya itu tak laku-laku.
Bahkan ketika malam sudah datang, si kakek masih menunggu pelanggan.
Wanita ini pun membeli serabi si kakek.
Tak disangka, serabi kakek ternyata enak!
Ia berjualan dari pukul 4 sore hingga malam.
Berikut isi unggahannya.
“Guys….. Bagi yang lewat jalan wanaherang gunung putri, bogor, tolong mampir ya.
Kakek 80th ini jualan serabi harganya 2000 an, di Jln Mercedes depan PT Nito.
Sedih banget w
aktu itu kebetulan aku lewat abis hujan dia lagi duduk nunggu pembeli gak ada yg dateng…
Akhirnya aku berenti beli Serabi jadulnya ternyata enak banget.. dijamin ketagihan.
Kakek berjualan dari jam 4 sore sampai malam.
Bangga banget liat dia, walaupun sdh tua dan gerimis habis hujan tetap jualan..
semoga tuhan selalu memberikan kesehatan dan rejeki yang banyak buat kakek ini aminnn
Sharing is caring”
Sharing is caring”
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10209610557436065&set=pcb.10209610558116082&type=3
Sumber:tribunnews.com
Home » Hikmah
» Cerita Kakek Penjual Sorabi Rp 2 ribu yang Sepi Pembeli, Saat Dicicip Ternyata Begini Rasanya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Cerita Kakek Penjual Sorabi Rp 2 ribu yang Sepi Pembeli, Saat Dicicip Ternyata Begini Rasanya"
Post a Comment